Pada penggunaan queue (bandwidth limiter), penentuan CHAIN pada MENGLE sangat
menentukan jalannya sebuah rule. Jika kita memasang SRC-NAT dan WEB-PROXY pada
mesin yang sama, sering kali agak sulit untuk membuat rule QUEUE yang sempurna.
Penjelasan detail mengenai pemilihan CHAIN, dapat dilihat pada manual Mikrotik
di sini.
Percobaan yang dilakukan menggunakan sebuah PC dengan Mikrotik RouterOS versi 2.9.28.
Pada mesin tersebut, digunakan 2 buah interface, satu untuk gateway yang dinamai PUBLIC
dan satu lagi untuk jaringan lokal yang dinamai LAN.
Showing posts with label router. Show all posts
Showing posts with label router. Show all posts
Friday, November 23, 2012
Thursday, November 22, 2012
Mikrotik sebagai 3G/EVDO Router
Port USB layaknya di perangkat PC, bisa digunakan untuk media storage tambahan
seperti USB flashdisk. Ternyata bisa juga difungsikan sebagai interface untuk
menghubungkan modem 3G/EVDO. Sehingga menjadikan perangkat Mikrotik lebih flexible
dalam pemasangannya, terutama di lokasi yang belum terjangkau koneksi internet
yang biasanya menggunakan kabel ataupun wireless.
Mikrotik - Memisah Bandwidth Lokal dan Internasional
Selama mengelola Mikrotik Indonesia, banyak sekali muncul pertanyaan bagaimana
cara melakukan pemisahan queue untuk trafik internet internasional dan trafik
ke internet Indonesia (OpenIXP dan IIX). Di internet sebetulnya sudah ada beberapa
website yang menampilkan cara pemisahan ini, tapi kami akan coba menampilkan kembali
sesederhana mungkin supaya mudah diikuti.
Pada artikel ini, kami mengasumsikan bahwa:
Pada artikel ini, kami mengasumsikan bahwa:
- Router Mikrotik melakukan Masquerading / src-nat untuk client. Client menggunakan IP privat.
- Gateway yang digunakan hanya satu, baik untuk trafik internasional maupun IIX.
- Anda bisa menggunakan web-proxy internal ataupun tanpa web-proxy. Jika Anda menggunakan web-proxy, maka ada beberapa tambahan rule yang perlu dilakukan. Perhatikan bagian NAT dan MANGLE pada contoh di bawah ini.
Subscribe to:
Posts (Atom)